Senin, 25 September 2023

Bernostalgia Kuliner Pedesaan dengan Botok Petet Besusul Khas Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 8 Februari 2023 16:12:17
Kuliner botok petet besusul. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)
Murianews, Kudus – Botok petet besusul menjadi salah satu kuliner jadul di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang layak diburu. Botok ini akan membawa Anda serasa menikmati kuliner kas pedesaan yang nikmat.

Paduan rasa botok dengan bumbu khas yang dibungkus daun pisang dan besusul menghadirkan rasa yang klasik. Besusul merupakan sejenis keong sawah, yang hanya bisa ditemui di kawasan pedesaan.

Botok besusul biasa digunakan sebagai lauk, dan cocok disantap saat makan siang maupun makan malam. Apalagi jika dipadu dengan sayur bening dengan nasi hangat, akan lebih menggugah selera.

Aroma petet yang bercampur dengan rempah-rempah bisa mengundang nafsu untuk terus nambah porsi. Di daerah lain petet ini juga dikenal dengan nama lamtoro, atau kemlanding.

Meski saat ini cukup sulit untuk mendapatkan makanan ini, namun sejumlah tempat di Kudus masih ada yang menjualnya.

Kuliner khas ini juga hadir di Pasar Kuliner Jadul di Taman Menara Kudus yang berlangsung hingga besok Kamis (9/2/2023). Pengunjung dapat menikmati kuliner tersebut di lokasi atau dibawa pulang.

Baca: Menikmati Nasi Jangkrik yang Konon jadi Kesukaan Sunan Kudus

Di tempat ini, botok petet besusul ini juga cukup diminati. Noor Izah, salah seorang pedagang menjelaskan botok petet besusul di tempatnya dijual dengan harga murah. Harganya Rp 10 ribu untuk tiga porsi.

”Alhamdulillah laris banyak yang beli," katanya, Rabu (8/2/2023).

Dia menjelaskan resep botok petet besusul yang dijualnya. Mulai dari petet, besusul, bawang merah, bawang puih, cabai, gula, dan garam.

Baca: Mau Coba Nasi Pedo Godong Jati Khas Kudus? Dijamin Minta Nambah

Dia berharap kuliner jadul dapat terus lestari. Sehingga generasi muda bisa tahu ragam kuliner jadul khas Kota Kretek.

”Kami juga alhamdulillah dengan adanya acara ini dapat terbantu juga jualannya laris," sambungnya.

 

Reporter: Vega Ma'arijil Ula
Editor: Ali Muntoha

Komentar