Suka Makan Jamur? Jangan Sekali-kali Coba Jamur Ini Ya

Zulkifli Fahmi
Senin, 20 November 2023 17:55:00


Murianews, Kudus – Beberapa jamur memang bisa dikonsumsi. Terutama diolah menjadi makanan yang lezat. Bahkan, jamur menjadi pilihan bagi mereka yang menghindari makan daging.
Namun, perlu diketahui. Ada juga sejumlah jamur yang tidak bisa dikonsumsi. Yakni, jamur yang mengandung racun. Bila mengonsumsinya, akan timbul masalah bagi kesehatan.
Salah satunya jamur ajaib atau magic mushroom. Jamur bernama latin psilocybe cubensis ini biasa dikenal dengan sebutan jamur tai sapi atau kerbau. Sebab, jamu ini memang tumbuh di atas kotoran binatang bertanduk itu.
Jamur ini memiliki ciri, berkepala seperti tudung berwarna cokelat gelap dan batangnya berwarna cokelat muda atau putih ditengahnya. Dari bentuknya, jamur ini masuk katergori jamur beracun.
Menurut BNN, jamur ini ditemukan Dr Albert Hofmann, penemu yang sama dengan lysergic acid diethylamide (LSD) pada 1985.
Jamur ini memiliki kandungan psilocybin yang merupakan bahan psikoaktif juga halusinogen. Psilocybin ini diubah menjadi psilocin saat berada di dalam tubuh.
Kondisi ini meningkatkan kadar serotonin dalam otak dan menyebabkan persepsi yang tak biasa. Efeknya berlangsung sekitar 20-40 menit dan dapat bertahan hingga 6 jam.
Berikut adalah efek samping penggunaan jamur ajaib:
Efek fisik di antaranya:
- Pupil melebar,
- Rasa kantuk,
- Sakit kepala,
- Denyut nadi, tekanan darah, dan suhu tubuh meningkat,
- Koordinasi tubuh menurun,
- Otot melemah,
- Rasa mual,
- Menguap.
Efek mental diantaranya:
- Gangguan kepekaan terhadap waktu, tempat, dan realita,
- Euforia,
- Halusinasi baik visual atau pendengaran,
- Merasakan pengalaman spiritual,
- Reaksi panik,
- Paranoid,
- Psikosis (tidak dapat membedakan imajinasi dan dunia nyata),
- Rasa gugup atau gelisah
Karena efek yang didapatkan bagi penggunanya, jamur tai sapi ini termasuk dalam Narkotika Golongan I sebagaimana dijabarkan di Undang-Undang Narkotika No 35 Tahun 2009. Jamur ini pun setara dengan morfin dan ganja.
”Karena mudahnya akses dan penyalahgunaan serta tidak digunakan sebagai regimen terapi, hanya dapat digunakan dengan tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Penyalahguna serta pengedar jamur ini tentunya terjerat dalam hukum,” kata BNN.
Perlu dicatat zat halusinogen dapat memicu masalah mental dan emosional bahkan kecelakaan dalam pengaruhnya. Umumnya jamur ini tidak bersifat adiktif karena efek penggunaannya yang intens.
Efek halusinasi yang muncul setelah penggunaan dapat berbeda-beda setiap orang menyebabkan potensi racunnya yang tidak terduga. Umumnya Magic Mushroom dikonsumsi bersama alkohol oleh penyalahguna muda sehingga risiko psikologi dan risiko fisiknya meningkatkan.
Penggunaan yang rutin dapat menyebabkan toleransi yang cepat terhadap jamur ini, sehingga penyalahguna akan membutuhkan jumlah konsumsi yang lebih banyak untuk mendapatkan efek yang sama. Hal ini dapat memunculkan gejala overdosis seperti agitasi (perasaan jengkel), muntah, diare, otot melemah, panik atau paranoid, psikosis, dan ataupun kejang.
Baca Juga
Komentar
Trending Topic
Terpopuler
