Salah satu kedai unik itu terletak di Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Namanya, My Chang Coffee.
Meski berada di pinggir jalan, pengendara belum tentu menyadari itu kedai kopi. Sebab tempatnya berada di teras rumah dan dipenuhi dengan tanaman yang rindang.
Namun, pengunjung akan disuguhi suasana ngopi seperti di hutan. Setiap seruputan kopi diiringi bunyi burung saat siang, jangkrik saat malam dan lagu-lagu indie atau klasik.
’’Orang-orang menyebutnya ini konsep hidden gem,’’ kata Fahruddin, pemilik My Chang Coffee, Kamis (30/10/202).
Sebetulnya, barista yang akrab disapa Pak Chang itu tak berniat membuat kedai kopi miliknya hidden gem. Ia hanya mengadopsi suasana hutan yang disenangi.
’’Saya senang naik gunung. Saya ingin membawa suasananya ke rumah sekaligus kedai ini,’’ ujar pria berusia 45 tahun itu.
Murianews, Jepara – Kedai kopi atau coffee shop hampir selalu memberikan konsep unik demi memanjakan pelanggannya. Tak terkecuali bagi penikmat kopi di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Salah satu kedai unik itu terletak di Jalan Mangunsarkoro, Kelurahan Panggang, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Namanya, My Chang Coffee.
Meski berada di pinggir jalan, pengendara belum tentu menyadari itu kedai kopi. Sebab tempatnya berada di teras rumah dan dipenuhi dengan tanaman yang rindang.
Coffee shop ini tak begitu luas, karena hanya menempati teras rumah. Hanya sekitar sepuluh meja saja yang tersedia.
Namun, pengunjung akan disuguhi suasana ngopi seperti di hutan. Setiap seruputan kopi diiringi bunyi burung saat siang, jangkrik saat malam dan lagu-lagu indie atau klasik.
’’Orang-orang menyebutnya ini konsep hidden gem,’’ kata Fahruddin, pemilik My Chang Coffee, Kamis (30/10/202).
Sebetulnya, barista yang akrab disapa Pak Chang itu tak berniat membuat kedai kopi miliknya hidden gem. Ia hanya mengadopsi suasana hutan yang disenangi.
’’Saya senang naik gunung. Saya ingin membawa suasananya ke rumah sekaligus kedai ini,’’ ujar pria berusia 45 tahun itu.
Ngopi di Alam
Pak Chang mendirikan usaha itu sejak tahun 2018 lalu. Sejak saat itu, dia ingin menawarkan konsep ngopi di alam. Meskipun lokasinya berada di tengah kota.
Baginya, ngopi sudah menjadi bagian penting dari hidupnya. Chang sendiri merupakan nama panggilan ayahnya yang terkenal penikmat kopi tulen.
Bisa jadi, My Chang Coffee merupakan satu-satunya kedai di kawasan Jepara Kota yang menawarkan kopi speciality atau kopi dengan kualitas terbaik. Berbagai jenis kopi lokal Jepara dengan kualitas terbaik selalu tersedia.
Tak hanya itu, Pak Chang juga menyediakan kopi berkelas dari berbagai daerah di Nusantara. Seperti Gayo, Toraja, berbagai kopi dari kawasan Wonosobo, hingga Kerinci.
’’Saya memang hanya menyediakan kopi khusus speciality. Peminatnya memang segmented,’’ ujar dia.
Varian Kopi
Dia menyediakan berbagai varian kopi. Seperti espresso, americano, cappucino, latte dan moca. Ada juga kopi manual brew seperti aeropress, Japanese ice, tubrui, Vietnam drip dan V60.
’’Khasnya di sini itu single origin arabica. Tapi yang paling populer itu Japanese ice sama V60. Itu yang paling best seller,’’ imbuh dia.
Harga yang ditawarkan pun bersaing. Mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 18 ribu.
’’Meskipun harga kopi terus naik, harga di sini tetap sama. Tidak ikut naik. Tapi kualitasnya tak pernah berkurang,’’ kata Pak Chang.
My Chang Coffee buka saban hari pada pukul 11.00-23.00 WIB. Khusus Minggu dan Senin, kedai buka pukul 14.00 WIB.
Editor: Zulkifli Fahmi