Kafe yang terletak di Jalan Kunden Raya, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati mempunyai desain yang cukup unik. Rumah tua disulap sedemikian rupa dan dijadikan tempat nongkrong untuk kawula muda.
Kafe ini seperti rumah tua dengan perabotan rumah yang kuno pula. Seperti mesin jahit kuno, lemari tua hingga sepeda onthel. Bahkan, pekarangan rumah juga disulap menjadi tempat ngopi yang syahdu.
”Kebetulan saya main ke kafenya teman, konsepnya dia rumah tua. Waktu nongkrong di sana asyik. Dari sana kemudian tertarik konsep rumah tua,” kata dia.
Albert menuturkan, dirinya memang ingin mementingkan kenyamanan pelanggannya. Sehingga konsep jaman dulu yang dirasa paling cocok.
”Yang menjadi daya tarik ngopi di sini memang rumah tua nyaman. Di pinggiran perkotaan. Jadi orang yang pingin santai bisa nongkrong di sini,” tuturnya.
Ia mengaku telah berpindah tempat berjualan kopi. Hingga akhirnya setahun terakhir ini menetap dengan konsep kafe bernuansa lawas.
Murianews, Pati – Pemilik kafe mendesain sedemikian rupa kafenya untuk menarik pelanggan. Tak terkecuali Blessing Caffee yang didesain bernuansa jaman dulu alias jadul.
Kafe yang terletak di Jalan Kunden Raya, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati mempunyai desain yang cukup unik. Rumah tua disulap sedemikian rupa dan dijadikan tempat nongkrong untuk kawula muda.
Kafe ini seperti rumah tua dengan perabotan rumah yang kuno pula. Seperti mesin jahit kuno, lemari tua hingga sepeda onthel. Bahkan, pekarangan rumah juga disulap menjadi tempat ngopi yang syahdu.
Owner Blessing Coffee Albert Wijaya mengatakan, ia mengemas kafenya bernuansa kuno karena termotivasi saat ngopi di daerah lain. Baginya, suasana seperti ini bisa membuat pengunjung betah ketika ngopi.
”Kebetulan saya main ke kafenya teman, konsepnya dia rumah tua. Waktu nongkrong di sana asyik. Dari sana kemudian tertarik konsep rumah tua,” kata dia.
Albert menuturkan, dirinya memang ingin mementingkan kenyamanan pelanggannya. Sehingga konsep jaman dulu yang dirasa paling cocok.
”Yang menjadi daya tarik ngopi di sini memang rumah tua nyaman. Di pinggiran perkotaan. Jadi orang yang pingin santai bisa nongkrong di sini,” tuturnya.
Ia mengaku telah berpindah tempat berjualan kopi. Hingga akhirnya setahun terakhir ini menetap dengan konsep kafe bernuansa lawas.
Harga Variatif...
Meskipun nuansanya kafenya dikemas berbeda dengan lainnya, namun menu makanan dan minuman di Blessing Coffee tak jauh berbeda. Ada kopi, non kopi, makanan dan snack. Harganya pun bervariatif. Mulai harga Rp 10 sampai 18 ribu.
”Kalau minuman yang paling banyak dipesan itu kopsu aren. Makannya ada resbol, sambel matah, mie dan lainnya” terangnya.
Dalam sehari, ada sekitar ratusan pelanggan yang datang ke tempat ini. Mereka rata-rata pekerja yang berusia 20-40an.
”Kurang lebih seratusan. Kalau buka setiap hari. Buka jam 10 pagi sampai 11 malam. Hari Minggu buka agak siang, 12 siang sampai 11 malam,” pungkasnya.
Editor: Cholis Anwar