Rabu, 12 Februari 2025

Murianews, Pati – Kedai berkonsep tradisional mulai digemari kawula muda, khususnya di Kabupaten Pati. Unsur adat dan budaya kehidupan zaman dulu dihidupkan di tempat tongkrongan. 

Konsep tersebut menjadi inspirasi bagi pemuda asal Bumi Mina Tani, bernama Rifa Indriyatmoko (25). Rifa bersama empat rekannya mendirikan kedai yang menyediakan aneka minuman sederhana dan tradisional dengan harga terjangkau. 

Berlokasi di Jalan Ahmad Yani Pati (timur Stadion Joyokusumo), Rifa dan kawan-kawannya membuka kedai mulai 17.00 hingga 24.000 WIB setiap hari. 

”Kedai kami berkonsep sederhana, menjual menu makanan ringan, makanan berat, jajanan. Konsep kami itu tradisional benuansa Yogyakarta,” ucapnya. 

Kedai yang diberi nama ”Diseduh Wedangan’ ini memberikan sentuhan khas Titik Nol Yogyakarta, yang tak lain dan tak bukan adalah suasana Malioboro. 

Dilengkapi lincak (kursi bambu panjang), lampu khas Malioboro serta ornamen jadul yang mendatangkan kesan vintage.

Menurut Rifa ide kedai tradisional ini menjadi pembeda di tengah lokasinya yang berada di dalam kota.

”Kami menawarkan menu makanan dan minuman tradisional di tengah kota. Itulah yang menjadi pembeda di antara kedai-kedai lainnya,” tuturnya. 

Beberapa menu yang dijual antara lain mie tektek, mie dokdok, nasi magelangan, dan nasi orak-arik.

Sementara, beraneka minuman juga tersaji di kedai yang ia dirikan sejak 1 Februari 2022 itu. Meliputi es teh wuwur, wedan tape, wedang roti, wedang uwuh, wedang jahe, es teh jadul, dan wedang sukoco. 

”Untuk minuman-minuman tradisional zaman dulu memberikan kekhasan pada kedai kami. Sedangkan, makanannya kami terinspirasi dengan warmindo. Sejauh ini menu favorit pembeli adalah susu-kopi-cokelat alias wedang sukoco,” jelasnya. 

Tak usah khawatir, dengan harga terjangkau pembeli dapat menikmati sajian menu di kedai yang kelola bersama kawan-kawannya. Harga makanan mulai dari Rp 10.000, dan harga untuk minuman mulai Rp 5.000. 

Menu-menu tersebut menarik minat kunjungan dari berbagai kalangan, mulai anak muda maupun orang tua.

”Hampir di semua kalangan kerap berkunjung ke sini, untuk para muda-mudi dan juga keluarga,” ujarnya.  

Editor: Ali Muntoha

Komentar

Terpopuler