Bandeng Presto Khas Semarang, Apakah Bikinan Juwana?
Budi Santoso
Rabu, 28 Februari 2024 18:36:00
Murianews, Kudus – Bandeng Juwana identik dengan bandeng presto yang dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Semarang. Ini adalah produk olahan ikan bandeng yang kini menjadi salah satu ikon bagi kota Semarang.
Uniknya, saat ini bandeng presto di Semarang dikenal banyak menggunakan brand bandeng Juwana. Sehingga terkadang menimbulkan rasa penasaran, sebenarnya bandeng presto yang terkenal itu, merupakan produk Semarang atau Juwana?
Untuk menjawabnya, mungkin harus banyak dikulik lebih dulu berbagai informasi mengenai bandeng presto ini. Dari banyak literatur, sejarah Bandeng Presto dimulai pada sekitar tahun 1970-an.
Awalnya, bandeng presto diciptakan sebagai alternatif untuk memperpanjang masa simpan ikan bandeng yang mudah busuk karena memiliki daging yang lembut. Para pedagang bandeng di Semarang menemukan inovasi ini.
Ceritanya dimulai dari seorang pedagang ikan bandeng di daerah Semarang yang mencoba berbagai cara untuk memperpanjang masa simpan ikan bandeng. Salah satu metode yang diujinya adalah dengan menggunakan teknik presto yang diterapkan pada ikan bandeng.
Dengan proses presto, daging ikan bandeng menjadi lebih lunak dan tulang-tulangnya bisa dimakan dengan mudah. Sehingga meningkatkan nilai jual ikan bandeng yang dikenal memiliki banyak duri itu.
Metode presto yang digunakan pada ikan bandeng memanfaatkan tekanan tinggi dan suhu yang cukup tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Proses ini membuat daging ikan menjadi empuk dan tulangnya menjadi lunak.
Selain itu, proses presto juga membantu dalam pengawetan ikan sehingga dapat bertahan lebih lama. Bandeng presto kemudian menjadi populer di Semarang dan sekitarnya karena kelezatannya yang unik dan kepraktisannya.
Kini, bandeng presto telah menjadi salah satu kuliner ikonik yang menjadi daya tarik wisata kuliner di Semarang. Banyak restoran dan pedagang kaki lima yang menawarkan bandeng presto dengan berbagai varian rasa dan saus. Menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Kota Semarang.
Lalu bagaimana hubungannya dengan Bandeng Juwana? Juwana sendiri adalah nama salah satu wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Daerah ini memang merupakan salah satu sentra ikan bandeng terkenal di Indonesia.
Masyarakat Juwana dikenal memiliki kemampuan terampil dalam melakukan budidaya ikan bandeng. Mereka memanfaatkan tambak-tambak untuk megembang biakan ikan bandeng ini.
Produk ikan bandeng dari Juwana terkenal kualitasnya. Selain itu juga memiliki cita rasa yang lezat dibanding produk ika bandeng lainnya. Besar kemungkinan, pada tahun 1970-an dan sampai saat ini para pedagang bandeng presto di Semarang mendatangkan bahan baku bandeng dari Juwana.
Dengan keunggulan ikan bandeng Juwana, para pedagang bandeng presto di Semarang kemudian membangun brand Bandeng Juwana untuk produk presto mereka. Sehingga saat ini untuk bandeng presto di Semarang, hampir semuanya menggunakan nama produknya dengan menyertakan kata Juwana.
Sampai akhirnya bandeng presto di Semarang, kadang-kadang lebih dikenal sebagai Bandeng Juwana. Sebutan ini diarahkan untuk produk bandeng presto yang kini menjadi kuliner atau oleh-oleh khas kota Semarang.
Sentra bandeng presto atau bandeng Juwana yang terkenal di Semarang, berada di Jalan Pandanaran Semarang. Toko besar dan pedagang kaki lima menjajakan oleh-oleh khas ini dengan berbagai harga.
Untuk kualitas, ukuran, rasa dan harga, di kawasan Jalan Pandanaran, orang bisa memilih sendiri bandeng presto atau bandeng Juwana yang dikehendaki. Dalam versi yang lain, bandeng presto juga bisa ditemui di pasar-pasar tradisional dan modern di Kota Semarang.
Sementara itu, di Juwana sendiri, yang dikenal sebagai penghasil ikan bandeng berkualitas tinggi, saat ini juga muncul usaha bandeng presto. Bahkan banyak produk bandeng presto dari Juwana yang akhirnya juga dipasarkan di Semarang.
Begitulah kira-kira informasi mengenai bandeng presto atau bandeng Juwana yang dikenal sebagai kuliner Semarang. Untuk saat ini, mungkin ada benarnya jika oleh-oleh khas Semarang itu dibuat di Juwana. Meski tentu saja tidak semuanya.
Murianews, Kudus – Bandeng Juwana identik dengan bandeng presto yang dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Semarang. Ini adalah produk olahan ikan bandeng yang kini menjadi salah satu ikon bagi kota Semarang.
Uniknya, saat ini bandeng presto di Semarang dikenal banyak menggunakan brand bandeng Juwana. Sehingga terkadang menimbulkan rasa penasaran, sebenarnya bandeng presto yang terkenal itu, merupakan produk Semarang atau Juwana?
Untuk menjawabnya, mungkin harus banyak dikulik lebih dulu berbagai informasi mengenai bandeng presto ini. Dari banyak literatur, sejarah Bandeng Presto dimulai pada sekitar tahun 1970-an.
Awalnya, bandeng presto diciptakan sebagai alternatif untuk memperpanjang masa simpan ikan bandeng yang mudah busuk karena memiliki daging yang lembut. Para pedagang bandeng di Semarang menemukan inovasi ini.
Ceritanya dimulai dari seorang pedagang ikan bandeng di daerah Semarang yang mencoba berbagai cara untuk memperpanjang masa simpan ikan bandeng. Salah satu metode yang diujinya adalah dengan menggunakan teknik presto yang diterapkan pada ikan bandeng.
Dengan proses presto, daging ikan bandeng menjadi lebih lunak dan tulang-tulangnya bisa dimakan dengan mudah. Sehingga meningkatkan nilai jual ikan bandeng yang dikenal memiliki banyak duri itu.
Metode presto yang digunakan pada ikan bandeng memanfaatkan tekanan tinggi dan suhu yang cukup tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Proses ini membuat daging ikan menjadi empuk dan tulangnya menjadi lunak.
Selain itu, proses presto juga membantu dalam pengawetan ikan sehingga dapat bertahan lebih lama. Bandeng presto kemudian menjadi populer di Semarang dan sekitarnya karena kelezatannya yang unik dan kepraktisannya.
Kini, bandeng presto telah menjadi salah satu kuliner ikonik yang menjadi daya tarik wisata kuliner di Semarang. Banyak restoran dan pedagang kaki lima yang menawarkan bandeng presto dengan berbagai varian rasa dan saus. Menjadikannya sebagai bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Kota Semarang.
Lalu bagaimana hubungannya dengan Bandeng Juwana? Juwana sendiri adalah nama salah satu wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Daerah ini memang merupakan salah satu sentra ikan bandeng terkenal di Indonesia.
Masyarakat Juwana dikenal memiliki kemampuan terampil dalam melakukan budidaya ikan bandeng. Mereka memanfaatkan tambak-tambak untuk megembang biakan ikan bandeng ini.
Produk ikan bandeng dari Juwana terkenal kualitasnya. Selain itu juga memiliki cita rasa yang lezat dibanding produk ika bandeng lainnya. Besar kemungkinan, pada tahun 1970-an dan sampai saat ini para pedagang bandeng presto di Semarang mendatangkan bahan baku bandeng dari Juwana.
Dengan keunggulan ikan bandeng Juwana, para pedagang bandeng presto di Semarang kemudian membangun brand Bandeng Juwana untuk produk presto mereka. Sehingga saat ini untuk bandeng presto di Semarang, hampir semuanya menggunakan nama produknya dengan menyertakan kata Juwana.
Sampai akhirnya bandeng presto di Semarang, kadang-kadang lebih dikenal sebagai Bandeng Juwana. Sebutan ini diarahkan untuk produk bandeng presto yang kini menjadi kuliner atau oleh-oleh khas kota Semarang.
Sentra bandeng presto atau bandeng Juwana yang terkenal di Semarang, berada di Jalan Pandanaran Semarang. Toko besar dan pedagang kaki lima menjajakan oleh-oleh khas ini dengan berbagai harga.
Untuk kualitas, ukuran, rasa dan harga, di kawasan Jalan Pandanaran, orang bisa memilih sendiri bandeng presto atau bandeng Juwana yang dikehendaki. Dalam versi yang lain, bandeng presto juga bisa ditemui di pasar-pasar tradisional dan modern di Kota Semarang.
Sementara itu, di Juwana sendiri, yang dikenal sebagai penghasil ikan bandeng berkualitas tinggi, saat ini juga muncul usaha bandeng presto. Bahkan banyak produk bandeng presto dari Juwana yang akhirnya juga dipasarkan di Semarang.
Begitulah kira-kira informasi mengenai bandeng presto atau bandeng Juwana yang dikenal sebagai kuliner Semarang. Untuk saat ini, mungkin ada benarnya jika oleh-oleh khas Semarang itu dibuat di Juwana. Meski tentu saja tidak semuanya.