Sampai saat ini, belum ada restoran di Indonesia yang secara resmi dianugerahi Michelin Star. Alasannya sederhana: Michelin Guide belum menerbitkan edisi khusus untuk Indonesia. Tanpa panduan resmi itu, tidak ada proses penilaian yang dilakukan langsung oleh inspektur Michelin.
“Masakan kita sangat kaya, tapi belum sepenuhnya terstandar. Banyak yang lahir dari jalanan dan disajikan di kaki lima. Justru di situlah keaslian dan kenikmatannya,” ujarnya.
Standar Michelin tidak hanya menilai rasa dan kreativitas, tapi juga memperhatikan konsistensi, pelayanan, suasana, dan pengalaman menyeluruh yang ditawarkan restoran.
Meski belum ada “bintang” yang resmi bersinar, Indonesia tidak kekurangan restoran yang punya hubungan tidak langsung dengan Michelin Star. Entah lewat chef, konsep, maupun cabang internasional yang sudah lebih dulu diakui Michelin.
Murianews, Kudus – Bagi para pencinta kuliner, label Michelin Star adalah simbol tertinggi dari kesempurnaan sebuah restoran. Penghargaan bergengsi asal Prancis ini menjadi patokan internasional dalam menilai keunggulan rasa, pelayanan, hingga pengalaman bersantap secara menyeluruh.
Namun, bagaimana dengan Kuliner Indonesia, negeri yang kaya akan cita rasa dan keragaman kuliner? Apakah sudah ada restoran berstatus Michelin Star di sini?
Sampai saat ini, belum ada restoran di Indonesia yang secara resmi dianugerahi Michelin Star. Alasannya sederhana: Michelin Guide belum menerbitkan edisi khusus untuk Indonesia. Tanpa panduan resmi itu, tidak ada proses penilaian yang dilakukan langsung oleh inspektur Michelin.
Menurut chef dan food consultant Edwin Lau, seperti dilansir tripzilla.id, hal ini juga berkaitan dengan karakter kuliner Indonesia sendiri. Meski Indonesia kaya akan kuliner, tetapi tidak sepenuhnya memiliki standar seperti yang diterapkan Michelin Guide.
“Masakan kita sangat kaya, tapi belum sepenuhnya terstandar. Banyak yang lahir dari jalanan dan disajikan di kaki lima. Justru di situlah keaslian dan kenikmatannya,” ujarnya.
Standar Michelin tidak hanya menilai rasa dan kreativitas, tapi juga memperhatikan konsistensi, pelayanan, suasana, dan pengalaman menyeluruh yang ditawarkan restoran.
Meski belum ada “bintang” yang resmi bersinar, Indonesia tidak kekurangan restoran yang punya hubungan tidak langsung dengan Michelin Star. Entah lewat chef, konsep, maupun cabang internasional yang sudah lebih dulu diakui Michelin.
Berikut beberapa Restoran di Indonesia yang sering disebut dalam konteks memiliki hubungan dengan Michelin Star:
Locavore (Ubud, Bali)
Restoran ini kerap disebut sebagai pionir kuliner berkelanjutan di Indonesia. Chef Eelke Plasmeijer dan Ray Adriansyah menonjolkan bahan-bahan lokal yang diolah dengan teknik modern. Locavore belum memegang Michelin Star, tapi pernah masuk daftar Asia’s 50 Best Restaurants, yang sering menjadi batu loncatan menuju pengakuan Michelin.
Merah Putih...
Merah Putih (Petitenget, Bali)
Mengangkat masakan nusantara dalam balutan elegan, restoran ini menjadi simbol kebanggaan kuliner Indonesia. Interiornya megah, sementara menunya membawa cita rasa klasik seperti rendang atau babi guling ke level gastronomi fine dining.
Hakkasan (Jakarta)
Restoran asal London ini memang sudah memiliki Michelin Star di sejumlah cabangnya di dunia. Saat membuka cabang di Jakarta, Hakkasan membawa standar tinggi tersebut, menghadirkan pengalaman bersantap khas Kanton yang mewah dan autentik.
Mozaic (Ubud, Bali)
Di bawah kepemimpinan Chef Chris Salans, Mozaic dikenal karena menyatukan teknik masak Prancis dengan bahan-bahan khas Bali. Restoran ini pernah menjadi salah satu destinasi kuliner paling bergengsi di Asia Tenggara.
Tim Ho Wan (Jakarta)
Dikenal sebagai “restoran dim sum termurah dengan Michelin Star” di dunia, Tim Ho Wan hadir di Jakarta dengan lisensi resmi dari pusatnya. Meski cabang di Indonesia belum dinilai oleh Michelin, kualitas dan resepnya tetap mengacu pada standar bintang satu dari Hong Kong.
Teatro Gastroteque dan Métis (Bali)
Dua nama ini juga mencerminkan bagaimana Bali menjadi pusat fine dining di Indonesia. Keduanya menawarkan hidangan yang memadukan seni, cita rasa, dan suasana elegan, dengan reputasi yang sudah dikenal di kalangan internasional.
Meski belum ada penghargaan resmi dari Michelin, bukan berarti kuliner Indonesia kalah kelas. Justru, banyak wisatawan asing datang ke Indonesia karena keaslian dan keberagaman rasa yang sulit ditemukan di tempat lain. Dari sate pinggir jalan hingga nasi padang yang melegenda, pesona kuliner nusantara terletak pada kejujuran rasanya.
Mungkin suatu hari nanti, Michelin Guide akan hadir di Indonesia dan menyoroti kekayaan kuliner lokal dari Sabang sampai Merauke. Namun hingga saat itu tiba, bintang sejati kuliner Indonesia tetap bersinar lewat tangan-tangan kreatif chef dan pedagang yang menjaga cita rasa negeri ini.