Rabu, 19 November 2025


Pengamatan Murianews, stan intip ketan itu berada di sebelah selatan. Sejak dibuka, stan intip ketan itu langsung diserbu pengunjung.

Sesuai namanya intip ketan dibuat dari beras ketan dan parutan kelapa.

Suroso Ragil Saputro, penjual intip ketan itu mengatakan ia sudah berjualan intip ketan selama kurun waktu 16 tahun. Dia sudi berbagi cara membuat intip ketan kepada wartawan Murianews.

”Cara membuatnya itu tepung digiling dan dicampur kelapa yang sudah diparut. Kemudian diberi garam secukupnya. Bagi yang suka manis bisa ditambah dengan gula, " katanya, Sabtu (4/2/2023).

[caption id="attachment_354140" align="alignleft" width="2560"] Kuliner jadul intip ketan. (Murianews/Vega Ma'arijil Ula)[/caption]

Intip ketan itu kemudian dipanggang di atas tembikar tanah panas, dan ditutup rapat. Proses ini membutuhkan waktu beberapa menit, hingga bagian bawah ketan mulai agak gosong.

Baca: Kuliner Jadul yang Bikin Kangen Hadir di Rangkaian Ta’sis Menara Kudus

Aroma gosong dari ketan ini justru menambah nikmatnya kuliner jadul yang kini jarang ditemui tersebut.
Aroma gosong dari ketan ini justru menambah nikmatnya kuliner jadul yang kini jarang ditemui tersebut.Suroso tampak lihai meracik bahan-bahan intip ketan. Di stan tempatnya berjualan ada tiga kompor untuk membuat intip ketan.”Harga satu porsinya Rp 15 ribu dengan isi lima pcs. Rasanya ada manis dan juga asin," sambungnya.Baca: Ta’sis Menara Kudus Bakal Semarak, Ini Rangkaian AcaranyaDia menambahkan, pembeli juga diperbolehkan membeli satu pcs. Harganya Rp 3 ribu. Meski baru dibuka, ia sudah berhasil menjual puluhan porsi.”Kami ingin mengenalkan juga kuliner jadul," imbuh warga asal Desa Mlati Lor itu. Reporter: Vega Ma'arijil UlaEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler