Kamis, 20 November 2025

Murianews, Kudus – Petualangan berburu kuliner Mas Kribo beserta tim Sakjose berlanjut. Kali ini Mas Kribo mencicipi kuliner Lentog Pak Ndek yang rasanya bikin nagih.

Warung Lentog Pak Ndek berada di Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Di warung ini menu kuliner lentog Kudus yang khas, bisa didapatkan.

Generasi kedua pedagang lentog Pak Ndek, Asfiatun, mengatakan lentog yang dijualnya banyak yang menilai terasa lebih spesial. Sebenarny, menu yang dijualnya seperti lentog pada umumnya, dengan tahu, lontong, kuah sayur gori, dan ditabur bawah goreng beserta sambal.

Dalam sehari, ia bisa menghabiskan 100 porsi lentog. Bahkan saat akhir pekan bisa mencapai 300 porsi, dengan harga per porsinya Rp 7 ribu.

Selain lentog, di warung Pak Ndek juga ada beberapa makanan pendukung yang disajikan. Diantaranya adalah bakwan, sate telur, sate ati, dan kerupuk.

”Harganya juga terjangkau mulai dari Rp 2 ribuan hingga Rp 6 ribuan,” jelas Asfiatun.

Host Sak Jose, Adi Kribo yang berkesempatan mencoba Lentog Pak Ndek, mengaku ketagihan dengan rasa khas lentognya. Bahkan Adi Kribo terlihat sangat menikmati kuah di menu lentog Pak Ndek Kudus ini.

”Mantap kuahnya. Bisa makan pakai suru yang menggunakan daun pisang,” ujarnya.

Dalam kesempatan mencicipi kuliner lentog Pak Ndek, Adi Kribow memesan lentog dengan irisan dua bakwan. Harganya disebutkan hanya Rp 9 ribu per porsi.

”Bisa pesan juga pakai potongan bakwan. Pembeli bisa pesan dua lontong juga. Jangan lupa untuk mencoba sate-sateannya,” sambungnya.

Adi Kribow mengatakan, kuliner lentog cocok untuk disantap pagi hari. Untuk sarapan menu lentog ini memberi sebuah sensasi rasa yang ’menyegarkan’ lidah dan mulut.

”Ada gorengan dan kerupuk juga bisa disantap bareng lentognya supaya lebih nikmat,” terangnya.

Adi Kribow seteah mencoba lentog Pak Ndek, menyarankan para pecinta lentog untuk juga mencoba kuliner ini. Pembeli dapat datang langsung ke warung lentog pak ndek yang berada di sebelah utara sentra Lentog Tanjungkarang.

”Jangan beli kesiangan karena bukanya hanya sampai pukul 12.00. Selain itu lentog lebih cocok untuk digunakan sebagai menu sarapan,” imbuhnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler