Rabu, 19 November 2025


Tempat-tempat makan seperti ini pun kini sering ramai dengan pengunjung, baik muda-mudi hingga sanak keluarga.

Namun, pernahkah merasakan sensasi santap kuliner di tengah-tengah hutan jati? Suasana rindang khas pohon jati dengan tinggi dan besar yang setara bisa menambah kenyamanan makan di sini.

Kulinernya pun bukan sembarang kuliner, makanan-makanan yang disajikan juga terbilang jadul alias tempo dulu.

Baca: Cegah Banjir, 38 Ribu Pohon Ditanam di Wonosoco Kudus

Jika ingin merasakan sensasinya, maka berkunjunglah ke Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tiap hari Minggu Legi di tiap bulannya, mereka menggelar Pasar Sarwono di tengah Hutan Jati Alas Sewu Wonosoco. Sar sendiri merupakan akronim pasar dan Wono memiliki makna alas atau hutan.

Ada belasan stan makanan yang menjajakan makanan tradisional di sini. Mulai dari getuk, dawet, bubur sumsum, hingga makanan-makanan jaman dulu lainnya.

Cukup dengan merogoh kocek Rp 7 ribu, pengunjung bisa masuk dan menikmati kuliner di sini sembari menikmati rindangnya Hutan Jati Wonosoco yang dikelola oleh BUMDes Wonorekso. Ketika sudah masuk, pengunjung bisa menukarkan uang kertasnya dengan koin kayu sebagai alat transaksi makanan.

”Pembayaran harus pakai koin, pecahannya Rp 2 ribu, pengunjung bebas mau menukarkan uang berapapun, nanti kalau memang sisa, koin kayunya bisa ditukar kembali,” ujar Direktur BUMDes Wonorekso Haji Asrori, Minggu (19/2/2023).
”Pembayaran harus pakai koin, pecahannya Rp 2 ribu, pengunjung bebas mau menukarkan uang berapapun, nanti kalau memang sisa, koin kayunya bisa ditukar kembali,” ujar Direktur BUMDes Wonorekso Haji Asrori, Minggu (19/2/2023).Baca: Wonosobo Diguncang Dua Kali Gempa Hari IniDia mengungkapkan, memang Pasar Sarwono ini bisa dibilang cukup baru. Tujuannya sendiri adalah untuk bagaimana bisa meramaikan Alas Jati yang menjadi salah satu potensi wisata di desa ini. Saat ini, jumlah stan kuliner yang ada berjumlah 16 buah.”Kalau wisata Hutan Jatinya sudah sejak setengah tahun ini, tapi kalau pasarnya, memang baru tiga kali jalan, ada 16 stan dengan makanan-makanan jaman dulu yang bisa dinikmati pengunjung,” sambungnya.Seiring berkembangnya waktu, pasar ini diharapkan bisa mendapat banyak animo dari masyarakat. Sehingga tiap Minggu legi, Pasar Sarwono bisa ramai dikunjungi wisatawan lokal Undaan hingga luar kecamatan.”Kami ingin mengenalkan pasar ini ke masyarakat luas, semoga nanti bisa merambah te tempat main anak-anak hingga kegiatan-kegiatan lainnya,” pungkasnya.https://youtu.be/h4JK6HYNDSUReporter: Anggara JiwandhanaEditor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler