Kamis, 20 November 2025

Soto ini mengalami adaptasi besar saat diperkenalkan di Indonesia, khususnya di Semarang pada abad ke-19. Pada awalnya menggunakan jeroan babi, soto kemudian beralih menggunakan jeroan ayam untuk menyesuaikan selera mayoritas Muslim di Indonesia.

Berkat adaptasi tersebut, soto menjadi makanan rakyat yang mudah diakses oleh semua kalangan, dan banyak dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan. Sampai akhirnya masakan ini dikenal sebagai Soto Semarang.

Warung Soto Legendaris di Semarang

Hingga saat ini, beberapa warung Soto Semarang yang telah melegenda masih ada. Bagi mereka yang suka melakukan petualangan kuliner, tidak ada salahnya untuk mencoba mencicipinya.

Berikut ini beberapa warung Soto Semarang yang legendaris, dan masih buka hingga sekarang:

Soto Bokoran

Terletak di Jalan Plampitan nomor 55, Kota Semarang. Soto Bokoran ini sudah beroperasi sejak 1949. Kuah soto di sini memiliki sentuhan rasa unik dari campuran kuah sate, menciptakan sensasi manis dan gurih yang tak tertandingi.

Soto Bangkong

Berlokasi di Jalan Brigjen Katamso nomor 1 Kota Semarang. Soto Bangkong menyajikan kuah bening dengan sedikit warna kecoklatan akibat tambahan kecap. Rasanya ringan dan sedikit manis, cocok bagi penggemar soto dengan cita rasa yang lembut.

Soto Pak No

Soto ini dikenal dengan kuah kuning khas yang kaya akan rempah-rempah. Berlokasi di Jalan Kaligarang Raya, Soto Pak No menjadi favorit banyak orang yang ingin menikmati kelezatan soto Semarang dengan bumbu yang lebih kuat.

Soto Pak Man

Terletak di Jalan Veteran nomor 26 Kota Semarang. Soto Pak Man sering dikunjungi pejabat dan artis karena popularitasnya. Dengan rasa yang konsisten dan kualitas yang tak diragukan, warung ini menawarkan pengalaman kuliner yang mewah namun tetap terjangkau.

Soto Semarang adalah bukti nyata betapa kayanya tradisi kuliner Indonesia. Dari kuah beningnya yang khas hingga pelengkap yang menggugah selera.

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler