”Banyak yang beli, kalau jumlah pastinya saya kurang tahu. Tapi, sangat banyak yang mampir untuk membeli, baik satu maupun dua bungkus,” tuturnya.
Murianews, Kudus – Salah satu yang menarik perhatian dalam gelaran Kuliner Jadul Menara Kudus adalah bongkoroti. Warga kudus masih banyak yang belum mengetahui apa sebenarnya jenis makanan bongkoroti ini.
Alistya Rina, penjual bongkoroti menjelaskan, kuliner ini pada dasarnya adalah wedang roti yang biasa ditemukan di berbagai tempat. Namun, yang membedakannya adalah cara pembungkusan dan proses memasaknya.
”Wedang roti ini terdiri dari roti dan santan, tapi dibungkus menggunakan daun pisang. Dulu orang hanya mengenal daun pisang untuk membungkus makanan,” ungkap Alistya, Senin (13/1/2025).
Tidak seperti wedang roti pada umumnya yang disajikan dengan menuangkan santan ke atas roti, bongkoroti dimasak dengan cara dikukus. Roti dan santan dibungkus bersama dalam daun pisang, lalu dikukus selama sekitar 15 menit.
”Proses pengukusan ini membuat tekstur rotinya lebih kenyal dan rasa gurih santannya lebih nikmat. Selain itu, makanan ini jadi tidak mudah basi,” jelasnya.
Alistya menambahkan, metode ini juga membuat daya tahan bongkoroti lebih lama dibanding wedang roti biasa.
Bongkoroti dijual seharga Rp 13 ribu per bungkus. Menurut Alistya, kuliner ini tidak dijual setiap hari dan hanya tersedia pada momen tertentu seperti acara Kuliner Jadul.
”Tentu saja ini hanya dijual pada event-event seperti ini, tidak sehari-hari,” katanya.
Stan Ramai...
Antusiasme pengunjung terhadap stan bongkoroti sangat tinggi, terutama karena banyak yang penasaran dengan makanan unik ini.
”Banyak yang beli, kalau jumlah pastinya saya kurang tahu. Tapi, sangat banyak yang mampir untuk membeli, baik satu maupun dua bungkus,” tuturnya.
Editor: Cholis Anwar
