Lokasinya berada di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Bisa dibilang sate ini merupakan satu-satunya di Kota Kretek sejauh ini. Suguhan sate di Kudus, biasanya identik dengan daging ayam, kambing dan kerbau.
Namun di warung milik Shofi ini justru menggunakan ikan tuna segar sebagai bahan utama. Sekilas, tampilannya mirip sate pada umumnya, namun aroma dan rasanya menghadirkan pengalaman berbeda.
Daging tuna di warung milik Shofi ini dikepal-kepal seperti sate lilit, ditusuk, lalu dibakar hingga matang sempurna. Setelah itu, sate disajikan dengan dua pilihan bumbu, yaitu sambal kecap atau sambal matah yang segar dan pedas.
”Biasanya sate itu ayam atau kambing. Karena saya suka ikan, dia akhirnya coba bikin sate ikan tuna,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan juga ramah di kantong. Untuk lima tusuk sate dihargai Rp 15 ribu, sedangkan sepuluh tusuk bisa didapat dengan Rp 25 ribu.
Harga ini belum termasuk dengan nasi, pembeli hanya perlu menambah Rp 5 ribu untuk melengkapi kuliner unik ini dengan seporsi nasi.
Murianews, Kudus — Tim Sakjose Murianews.com kembali berburu kuliner unik dan menarik di Kudus. Kali ini, host program Sakjose, Mas Adi Kribo menemukan sajian berbeda yang jarang ditemui, yakni sate tuna.
Lokasinya berada di Desa Ploso, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus. Bisa dibilang sate ini merupakan satu-satunya di Kota Kretek sejauh ini. Suguhan sate di Kudus, biasanya identik dengan daging ayam, kambing dan kerbau.
Namun di warung milik Shofi ini justru menggunakan ikan tuna segar sebagai bahan utama. Sekilas, tampilannya mirip sate pada umumnya, namun aroma dan rasanya menghadirkan pengalaman berbeda.
Daging tuna di warung milik Shofi ini dikepal-kepal seperti sate lilit, ditusuk, lalu dibakar hingga matang sempurna. Setelah itu, sate disajikan dengan dua pilihan bumbu, yaitu sambal kecap atau sambal matah yang segar dan pedas.
Pemilik warung, Shofi menuturkan ide pembuatan sate ikan tuna ini berawal dari suaminya yang gemar berinovasi dengan menu bakaran.
”Biasanya sate itu ayam atau kambing. Karena saya suka ikan, dia akhirnya coba bikin sate ikan tuna,” ujarnya.
Harga yang ditawarkan juga ramah di kantong. Untuk lima tusuk sate dihargai Rp 15 ribu, sedangkan sepuluh tusuk bisa didapat dengan Rp 25 ribu.
Harga ini belum termasuk dengan nasi, pembeli hanya perlu menambah Rp 5 ribu untuk melengkapi kuliner unik ini dengan seporsi nasi.
Rasa Sate Tuna...
Menurut pengalaman Mas Kribo saat mencicipi, sate ikan tuna buatan Shofi memiliki tekstur empuk dengan rasa bumbu yang meresap kuat.
”Rasanya enak, empuk, bumbunya juga kuat. Sangat menggigit di lidah,” ungkapnya puas.
Selain sate ikan tuna, warung ini juga menghadirkan menu lain yang tak kalah unik, yakni geprek bakar mozarella. Olahan ayam geprek dibakar dan diberi topping keju mozarella leleh yang gurih dan lumer di mulut.
Perpaduan pedasnya ayam geprek dengan gurih lembut mozarella membuat menu ini semakin digemari anak muda.
Warung Shofi buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB. Lokasinya yang berada di Desa Ploso, Jati, bisa menjadi alternatif kuliner baru bagi warga Kudus maupun pengunjung dari luar daerah
Inovasi menu sate ikan tuna ini sekaligus memperkaya khazanah kuliner lokal yang tak hanya lezat, tapi juga menghadirkan pengalaman berbeda bagi pecinta sate.
Editor: Anggara Jiwandhana