Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Kudus – Kabupaten Demak, Jawa Tengah selama ini dikenal akan destinasi wisata religinya. Seperti, Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga.

Selain itu, Demak ternyata juga memiliki sejumlah kuliner khas peninggalan masa lalu yang tetap eksis sampai sekarang. Salah satunya adalah jamu coro.

Dikutip dari laman dinkominfo.demakkab.go.id, minuman tradisional ini konon sudah ada sejak zaman kasultanan Bintoro. Jamu coro digunakan sebagai sajian dalam pertemuan atau acara keraton Demak Bintoro. Keberadaan wedang jamu coro hingga saat ini masih terjaga dan dilestarikan oleh masyarakat.

Baca juga: Tahu Gimbal, Kuliner Khas Semarang yang Tetap Eksis sejak era Kolonial hingga Zaman Milenial

Wedang jamu coro berbahan dasar tepung yang dipadukan dengan rempah rempah seperti jahe, kayu manis, serai, santan kelapa, gula merah. Sehingga rasanya sedikit pedas, manis dan menyegarkan badan.

Wedang jamu coro ini banyak dijajakan dikampung kampung dipagi hari. Uniknya, minuman dijajakan keliling dengan wadah khas berupa kendil yang terbuat dari tanah dan ditutup dengan segumpal kain yang terbungkus plastik. Untuk mengambil nya dari dalam kendil  menggunakan potongan bambu kecil yang di bergagang kayu.
Jamu coro harus disimpan di kendil dan ditutup kain serta plastik bertujuan untuk menjaga kehangatan jamu dan ciri khas warisan leluhur. ”Ditaruh dikendil dan ditutup rapat agar bertahan hangatnya karena ini ilmu warisan nenek moyang. Meskispun era saat ini juga ada yang ditempatkan di panci,” Mbak Mila, salah satu pedagang keliling wedang jamu coro.Pada Tahun 2021, Anugerah Pesona Indonesia( API) telah mencatat wedang jamucoro sebagai salah satu nominasi dalam kategori minuman tradisional daerah dan kategori destinasi belanja berupa produk Rebana.  Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber: dinkominfo.demakkab.go.id

Baca Juga

Komentar

Kuliner Terkini