Dalam sehari ia menghabiskan sekitar 20 kilogram beras untuk dijadikan nasi goreng. Jumlah tersebut bisa menjadi sekitar 200 porsi nasi goreng super murah.
”Yang paling laris memang nasi goreng. Sehari dulu habis 30 kg. Sekarang sudah tua paling habis 15 kg hingga 20 kg bisa jadi 200 porsi,” kata dia.
Dirinya membuka warung mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB. Namun, warungnya bisa tutup lebih cepat bila nasi yang disiapkan habis dibeli pembeli.
”Dari gembong. Memang tahu ada nasi goreng super murah ini. Dulu pertama beli satu porsi Rp 3 ribu. Sekarang naik cuma Rp 1 ribu. Kalau tambah telor Rp 4 ribu jadi Rp 8 ribu,” kata Naufal.
Ia pun merekomendasikan warga lainnya untuk menyicipi nasi goreng bikinan Lasmiati yang terletak di dekat trowongan Sugiharjo ini.
”Gorengan juga murah Rp 2 ribu dapat tiga. rasanya enak sih meskipun murah tapi juga enak. Kalau ada kesempatan ya monggo mampir ke sini. Kenyang untuk harga segini,” pungkas dia.
Murianews, Pati – Nasi goreng alias nasgor menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, terdapat nasi goreng yang murah banget, hanya cuma dibanderol Rp 4 ribu per porsi.
Warung nasi goreng tersebut terletak di Dukuh Gilis, Desa Sugiharjo, Kecamatan Pati Kota. Pengunjung cuma memerlukan waktu sekitar 10 menit dari Alun-alun Pati untuk menyicipi Warung Nasgor Lasmiati.
Lasmiati (47) pemilik warung tampak cekatan melayani pembeli satu persatu. Berbagai bumbu dimasukkan satu persatu ke wajan yang sudah memanas. Selang beberapa saat, nasi putih dimasukkan dan diaduk-aduk hingga merata dan menyerap dengan bumbu.
Beberapa menit kemudian, nasi goreng dipindahkan ke piring. Irisan telur dadar, irisan ketimun dan kol menjadi topping nasgor bikinin Lasmiati. Nasgor murah benget seharga Rp 4 ribu itu pun siap disajikan dan disantap pelanggan.
Lasmiati menceritakan, ia membuka warung pertama kali pada tahun 2014 lalu atau hampir 11 tahun. Saat itu, harga satu porsi nasgor hanya dibanderol Rp 2 ribu.
Ia membandrol harga super murah ini untuk mengakomodir anak sekolah yang mempunyai uang jajan terbatas.
”Jualan sejak 2014. Kami mematok harga murah untuk mengamodir anak-anak yang uang sakunya terbatas. Awalnya Rp 2.000 memjadi Rp 3.000, kemudian naik jadi Rp 3.500 dan sekarang Rp 4.000 per porsi,” ujar Lasmiati.
Tak disangka berawal dari niat baik agar anak sekolah bisa jajan ini malahan menarik pembeli lainnya. Nasgor bikinanya pun menjadi favorit di Pati Kota.
”Kalau ditambah telor dadar atau ceplok tambah Rp 4 ribu. Kami juga ada mie goreng yang juga harganya terjangkau, Rp 5 ribu,” tutur dia.
Habiskan 20 Kg beras per hari…
Dalam sehari ia menghabiskan sekitar 20 kilogram beras untuk dijadikan nasi goreng. Jumlah tersebut bisa menjadi sekitar 200 porsi nasi goreng super murah.
”Yang paling laris memang nasi goreng. Sehari dulu habis 30 kg. Sekarang sudah tua paling habis 15 kg hingga 20 kg bisa jadi 200 porsi,” kata dia.
Dirinya membuka warung mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB. Namun, warungnya bisa tutup lebih cepat bila nasi yang disiapkan habis dibeli pembeli.
Salah satu pelanggan, Naufal mengaku sering membeli nasi goreng bikinan Lasmiati lantaran super murah dan rasanya tidak kalah dengan nasi goreng lainnya.
”Dari gembong. Memang tahu ada nasi goreng super murah ini. Dulu pertama beli satu porsi Rp 3 ribu. Sekarang naik cuma Rp 1 ribu. Kalau tambah telor Rp 4 ribu jadi Rp 8 ribu,” kata Naufal.
Ia pun merekomendasikan warga lainnya untuk menyicipi nasi goreng bikinan Lasmiati yang terletak di dekat trowongan Sugiharjo ini.
”Gorengan juga murah Rp 2 ribu dapat tiga. rasanya enak sih meskipun murah tapi juga enak. Kalau ada kesempatan ya monggo mampir ke sini. Kenyang untuk harga segini,” pungkas dia.
Editor: Supriyadi