Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Prasmanan makan sepuasnya, atau yang biasa dikenal dengan “All You Can Eat”, ternyata memiliki asal-usul mengejutkan. Banyak menyebut ini adalah lambang ‘kerakusan ala Amerika’.

Banyak layanan “All You Can Eat” yang saat ini diadopsi oleh usaha kuliner di kota-kota besar. Dengan membayar sejumlah uang yang ditentukan, orang bisa makan sepuasnnya di pusat kuliner berkonsep “All You Can Eat”.

Lebih jauh tentang “All You Can Eat”, ternyata tradisi kuliner ini berakar pada praktik pada abad ke-16 di Swedia, yang dikenal sebagai brannvinsbord atau "meja roh".

Dilansir dari foodandwine.com, awalnya meja ini disiapkan untuk menyambut tamu sebelum acara makan utama. Di atasny berisi roti, mentega, keju, daging yang diawetkan, ikan asap, dan yang terpenting, Brannvin, vodka berbumbu tradisional Swedia.

Pada abad ke-18, brannvinsbord berkembang menjadi smorgasbord, sebuah makanan lengkap yang digunakan untuk menjamu tamu yang datang dari jauh.

Tradisi ini mencerminkan keanggunan Swedia, di mana sajian diatur dengan urutan tertentu untuk mencegah tamu mengisi piring mereka sekaligus, sangat berbeda jauh dari gaya prasmanan Amerika yang serba bebas saat ini.

Popularitas smorgasbord meluas hingga ke dunia internasional. Dimulai dari gelaran Olimpiade Stockholm 1912, membuat tradisi semakin dikenal.

Three Crowns...

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler