Jamu Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Murianews, Jakarta – Jamu, ramuan pengobatan tradisional Indonesia yang telah ada sejak abad ke-8 Masehi, akhirnya resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Komite Konvensi Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage/ICH) UNESCO.

Keputusan ini diambil dalam Sidang ke-18 Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO yang berlangsung di Kasane, Botswana, dan dijadwalkan berlangsung hingga tanggal 9 Desember 2023.

Pengumuman gembira ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid melalui unggahan Instagramnya.

”Kabar gembira dari sidang Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage UNESCO yang berlangsung di Botswana. Selamat untuk Indonesia,” tulisnya seperti dikutip Murianews.com, Kamis (7/12/2023).

Menurut Prof Ismunandar, Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, proses penetapan Jamu sebagai WBTB UNESCO merupakan hasil upaya bersama dari komunitas lokal yang difasilitasi oleh Pemerintah Indonesia. Keterlibatan aktif masyarakat dinilai sangat positif oleh UNESCO dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi negara-negara lain.

UNESCO juga mengakui bahwa Budaya Sehat Jamu mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk tujuan kesehatan dan kesejahteraan, kesetaraan gender, produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab.