Rabu, 19 November 2025

Murianews, Kudus – Sawut atau Gobet merupakan jajanan jadul yang terbuat dari singkong. Tampilan dari makanan ini memang agak semrawut (berantakan), tapi rasanya lezat.

Sekilas makanan ini mirip dengan getuk karena sama-sama berbahas dasar dari singkong. Meski namanya agak aneh, tapi rasanya sangat nikmat di lidah.

Menurut Siti Mahmudah (38), penjual Sawut di Lapak Kuliner Jadul Menara, Kudus, Jawa Tengah, sawut dan getuk perbedaannya ada pada proses pembuatannya. Sawut dibuat dengan cara diparut sedangkan getuk ditumbuk.

”Karena proses pembuatannya diparut maka tampilannya agak semrawut (berantakan), oleh karena itu diberi nama sawut. Cara membuatannya cukup sederhana tapi lumayan lama karena harus melalui tahap pengukusan,” katanya kepada Murianews.com, Rabu (10/72024).

Langkah pertama adalah mengupas singkong dari kulitnya. Kemudian singkong tersebut diparut dengan kasar membentuk serpihan-serpihan tipis memanjang.

Lalu hasil parutan singkong itu diberi gula merah dan sedikit garam. Setelah itu, dikukus beberapa waktu hingga matang menjadi makanan yang disebut sawut.

Sawut yang sudah matang, bisa disajikan dengan diberi tambahan parutan kelapa. Parutan kelapa tersebut memberikan rasa yang lebih gurih sehingga pas saat bertemu dengan rasa manis dari gula merah.

Rasa dari sawut sendiri perpaduan dari manis legit gula merah dan gurih dari parutan kelapa. Teksturnya ketika digigit terasa sedikit kasar tapi kenyal.

Bahan pembuatan dari singkong menjadikan jajanan ini kaya karbohidrat. Memakan satu porsi sawut sudah bisa mengenyangkan perut.

”Untuk satu bungkusnya kami jual dengan harga Rp 15 ribu,” ujarnya.

Makanan jadul ini berasal dari Yogyakarta dengan nama Pasrah. Namun, makanan ini juga dapat dijumpai di beberapa daerah meskipun saat ini sudah sangat jarang.

Meskipun menjual jajanan jadul, lapak Siti Mahmudah dikerubungi banyak orang. Para pembeli ramai mengantre untuk membeli jajanan disana.

”Orang yang beli banyak sampai bingung saya melayaninya, satu orang beli lebih dari satu bungkus bahkan tak jarang yang beli lima bungkus sekaligus,” jelasnya.

Editor: Budi Santoso

Komentar

Kuliner Terkini

Terpopuler