Ongol-Ongol Bandungan, Hitam Tapi Rasanya Nendang
Muhamad Fatkhul Huda
Rabu, 10 Juli 2024 22:23:00
Murianews, Kudus – Ongol-ongol Bandungan merupakan sebuah jajanan jadul dari tepung aren. Umumnya bentuk jajanan ini kotak dan berwarna hitam, meski demikian rasanya nendang.
Rasanya sangatlah manis dan memiliki tekstur kenyal seperti agar-agar. Paling populer, makanan bernama Ogol-ogol ini dikenal berasal dari Jawa Barat.
Meskipun sama-sama bernama ongol-ongol, tapi terdapat perbedaan bahan untuk membuatnya. Ongol-ongol Bandungan dibuat dari tepung aren sedangkan yang dari Jawa Barat dibuat dari tepung sagu.
Terkait hal ini di setiap daerah, ongol-ongol bisa saja memiliki perbedaan bentuk maupun bahan. Hanya saja terkait penamaan sama-sama disebut demikian.
Menurut Siti Mahmudah, penjual jajanan jadul di lapak Pasar Kuliner Jadul Menara, Kabupaten Kudus warna hitam dari ongol-ongolnya didapat dari abu hasil pembakaran klaras (daun pisang). Namun, bisa juga memakai bahan pewarna buatan.
Ia menyebutkan bahan-bahan pembuatannya terdiri dari tepung tapioka,tepung terigu, tepung aren, abu klaras. Lalu gula pasir, air, garam, dan santan.
”Pertama kalau menggunakan abu klaras maka dibakar terlebih dahulu daunnya, lalu disaring yang halus,” katanya kepada Murianews.com, Rabu (10/7/2024).
Setelah itu, Campurkan semua bahan yang dibutuhkan. Lalu, bahan tersebut diaduk hingga merata.
Selanjutnya menyiapkan plastik untuk membungkus adonan tersebut. Sesudah dibungkus dan diikat langkah berikutnya adalah merebusnya selama kurang lebih satu jam.
”Kalau sudah seperti agar-agar berarti itu sudah matang dan siap untuk ditiriskan sebelum disajikan. Penyajian ongol-ongol biasanya dipotong-potong menjadi beberapa bagian,” jelasnya.
Ia mengungkapkan penyajian dari ongol-ongol lebih nikmat jika ditambah parutan kelapa dan juroh (gula merah yang dilarutkan). Teksturnya yang lembut dan kenyal disertai rasa manis memanjakan lidah.
Di lapak kuliner jadul, satu porsi ongol-ongol dibanderol dengan harga Rp 15 ribu. Mereka yang ingin bernostalgia ingin merasakan sensasi kuliner jadul bisa mencobanya.
”Banyak pembeli yang tidak mengetahui makanan ongol-ongol, mereka penasaran lalu akhirnya membeli untuk mencoba merasakannya,” jelasnya.
Editor: Budi Santoso
Murianews, Kudus – Ongol-ongol Bandungan merupakan sebuah jajanan jadul dari tepung aren. Umumnya bentuk jajanan ini kotak dan berwarna hitam, meski demikian rasanya nendang.
Rasanya sangatlah manis dan memiliki tekstur kenyal seperti agar-agar. Paling populer, makanan bernama Ogol-ogol ini dikenal berasal dari Jawa Barat.
Meskipun sama-sama bernama ongol-ongol, tapi terdapat perbedaan bahan untuk membuatnya. Ongol-ongol Bandungan dibuat dari tepung aren sedangkan yang dari Jawa Barat dibuat dari tepung sagu.
Terkait hal ini di setiap daerah, ongol-ongol bisa saja memiliki perbedaan bentuk maupun bahan. Hanya saja terkait penamaan sama-sama disebut demikian.
Menurut Siti Mahmudah, penjual jajanan jadul di lapak Pasar Kuliner Jadul Menara, Kabupaten Kudus warna hitam dari ongol-ongolnya didapat dari abu hasil pembakaran klaras (daun pisang). Namun, bisa juga memakai bahan pewarna buatan.
Ia menyebutkan bahan-bahan pembuatannya terdiri dari tepung tapioka,tepung terigu, tepung aren, abu klaras. Lalu gula pasir, air, garam, dan santan.
”Pertama kalau menggunakan abu klaras maka dibakar terlebih dahulu daunnya, lalu disaring yang halus,” katanya kepada Murianews.com, Rabu (10/7/2024).
Setelah itu, Campurkan semua bahan yang dibutuhkan. Lalu, bahan tersebut diaduk hingga merata.
Selanjutnya menyiapkan plastik untuk membungkus adonan tersebut. Sesudah dibungkus dan diikat langkah berikutnya adalah merebusnya selama kurang lebih satu jam.
”Kalau sudah seperti agar-agar berarti itu sudah matang dan siap untuk ditiriskan sebelum disajikan. Penyajian ongol-ongol biasanya dipotong-potong menjadi beberapa bagian,” jelasnya.
Ia mengungkapkan penyajian dari ongol-ongol lebih nikmat jika ditambah parutan kelapa dan juroh (gula merah yang dilarutkan). Teksturnya yang lembut dan kenyal disertai rasa manis memanjakan lidah.
Di lapak kuliner jadul, satu porsi ongol-ongol dibanderol dengan harga Rp 15 ribu. Mereka yang ingin bernostalgia ingin merasakan sensasi kuliner jadul bisa mencobanya.
”Banyak pembeli yang tidak mengetahui makanan ongol-ongol, mereka penasaran lalu akhirnya membeli untuk mencoba merasakannya,” jelasnya.
Editor: Budi Santoso