Kebab telah menyebar jauh melampaui wilayah asalnya dan menjadi makanan populer di banyak negara. Di negara-negara Eropa seperti Jerman dan Skandinavia, doner kebab adalah makanan cepat saji yang sangat populer.
Sementara di Kanada, terdapat versi unik bernama Halifax donair. Ini adalah sajian Kebab dengan saus berbasis susu kental manis, gula, bawang putih, dan paprika.
Sedangkan di Indonesia, Kebab Turki dengan irisan daging yang dicampur sayuran, tumisan bawang bombay dan dibalut lembaran adonan, dengan tambahan mayonaise dan saus juga populer.
Dengan banyaknya variasi dalam penyajiannya, kebab tidak hanya menjadi makanan. Keberadaannya juga menjadi representasi dari warisan budaya yang terus hidup di berbagai belahan dunia.
Murianews, Kudus – Kebab adalah hidangan terkenal yang berasal dari Timur Tengah atau Asia Tengah. Makanan ini biasanya terdiri dari potongan kecil daging seperti domba, sapi, atau kadang-kadang ayam, dipadukan dengan sayuran dan dipanggang di atas tusuk sate.
Hidangan ini menjadi simbol kuliner lintas budaya, dengan adaptasi yang beragam di berbagai belahan dunia. Sehingga bentuk kebab, seperti di Indonesia bentuknya mengalami perubahan.
Dilansir dari britannica.com, kata "kebab" berasal dari istilah Persia yang kemudian masuk ke dalam bahasa Arab (kabab) dan Turki (kebap). Lalu di Indonesia, hidangan ini dikenal sebagai Kebab.
Hidangan ini dipercaya berasal dari tradisi masyarakat Asia Tengah, terutama dari gaya hidup transhumant (berpindah-pindah). Terutama memanfaatkan daging sebagai bahan utama dalam pola makan mereka.
Ketika gaya hidup ini berinteraksi dengan kehidupan perkotaan. Sehingga akhirnya ada penambahan sayuran, yang menjadi inovasi penting dalam penyajian kebab.
Daging kebab umumnya dipotong menjadi kubus kecil (seukuran gigitan) dan terkadang berupa daging giling. Itu seperti pada kafta kebab (campuran daging giling dengan rempah dan kacang).
Sebelum dimasak, daging direndam dalam campuran seperti minyak zaitun, jus lemon, dan berbagai rempah. Diantaranya bawang putih, cabai, atau paprika asap.
Sayuran...
Terong, tomat, kentang, dan bawang bombay adalah sayuran yang sering ditambahkan ke tusuk sate. Lalu kebab dipanggang di atas anglo arang—sebuah adaptasi dari sulitnya kayu bakar di Timur Tengah. Jarang ada kebab yang dimasak langsung di atas kayu di wilayah ini.
Di dunia, saat ini ada beberapa varian Kebab yang Populer. Berikut varia Kebab yang saat ini ada di seluruh dunia:
Shish Kebab:
Berarti "daging tusuk sate" dalam bahasa Turki. Shish kebab adalah versi paling klasik dari Kebab. Varian ini dikenal luas secara internasional.
Doner Kebab:
Berasal dari kata Turki yang berarti "daging yang berputar". Dagingnya diiris tipis, ditumpuk vertikal pada adonan tepung, lalu dipanggang dan diiris untuk disajikan dalam roti pita. Mirip dengan shawarma (Arab) dan gyros (Yunani).
Varian Kebab yang seperti ini sangat populer di Indonesia. Kedai-kedai kecil di kota-kota banyak yang menjajakan varian Kebab turki.
Souvlaki Kebab:
Hidangan khas Yunani yang menyerupai shish kebab tetapi hanya menggunakan daging tanpa tambahan sayuran.
Cop Sis Kebab:
Kebab Versi Turki ini dibuat dengan daging yang diambil dari sisa-sisa potongan kecil. Nama Cop Sis ini secara harfiah berarti "sampah tusuk sate".
Menyebar...
Kebab telah menyebar jauh melampaui wilayah asalnya dan menjadi makanan populer di banyak negara. Di negara-negara Eropa seperti Jerman dan Skandinavia, doner kebab adalah makanan cepat saji yang sangat populer.
Sementara di Kanada, terdapat versi unik bernama Halifax donair. Ini adalah sajian Kebab dengan saus berbasis susu kental manis, gula, bawang putih, dan paprika.
Sedangkan di Indonesia, Kebab Turki dengan irisan daging yang dicampur sayuran, tumisan bawang bombay dan dibalut lembaran adonan, dengan tambahan mayonaise dan saus juga populer.
Dengan banyaknya variasi dalam penyajiannya, kebab tidak hanya menjadi makanan. Keberadaannya juga menjadi representasi dari warisan budaya yang terus hidup di berbagai belahan dunia.
