Kreatif, Warga Ternadi Kudus Olah Talas Jadi Getuk yang Lezat
Muhamad Fatkhul Huda
Senin, 30 September 2024 23:16:00
Murianews, Kudus – Sebuah kreativitas ditunjukan oleh masyarakat Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Di mana, warga Desa Ternadi membuat inovasi baru dari ubi talas menjadi getuk.
Tokoh Desa Ternadi Zulaichah mengatakan, masyarakat Ternadi mulai melakukan inovasi ini sejak beberapa bulan lalu. Pada awalnya mereka tidak terpikirkan membuat olahan dari talas.
”Awalnya kan getuk itu identik dengan singkong tapi kami mencoba menggunakan bahan lain, yakni ubi talas,” ungkapnya kepada Murianews.com, Minggu (29/9/2024).
Kondisi lingkungan menuntut masyarakat desa melakukan inovasi itu. Desa Ternadi menjadi desa yang memiliki ubi talas melimpah.
Oleh karena itu, perlu upaya untuk memanfaatkan kekayaan alam itu. Ubi talas pada mulanya hanya disajikan dalam keadaan hanya sebatas dikukus saja.
”Dulu Cuma dikukus lalu dimakan. Namun, saat ini kan banyak anak muda. Mereka kan belum tentu mau kalau makan talas yang sekadar di kukus saja. Maka dari itu, akhirnya muncul inovasi membuatnya jadi getuk agar disukai semua kalangan,” jelasnya.
Pada mukanya, masyarakat yang membuat getuk talas ini masih sedikit. Namun, perlahan tapi pasti, seluruh masyarakat kini sudah membuatnya.
Getuk talas ini sudah melekat di kehidupan masyarakat Ternadi. Bahkan, selama ini getuk sering mewarnai sajian di agenda penting masyarakat.
”Saat ini di acara-acara hajatan sering ada getuk talas. Masyarakat membuat getuk talas ini untuk suguhan di acara sosial keagamaan yang digelar,” ujarnya.
Zulaichah menyatakan, getuk talas ini juga dijual oleh masyarakat. Setiap satu potong dibanderol dengan harga Rp 500 hingga Rp 1.000.
Harga itu tergantung pada ukuran getuk yang tersedia. Apabila kecil diberi harga Rp 500 dan kalau agak besar Rp 1.000.
Ia mengatakan, getuk talas ini pembuatannya cukup mudah. Langkah awal adalah mengukus talas selama beberapa menit hingga matang.
”Kalau sekilogram mungkin butuh waktu satu jam untuk bisa matang. Setelah matang talas itu dideplok (ditumbuk sampai halus),” terangnya.
Sembari dideplok, talas itu diberikan gula pasir dan parutan kelapa. Gula pasir membawa rasa manis sedangkan kelapa membuat gurih.
Setelah halus, selanjutnya ada pembentukan menjadi bulat-bulat. Sesudah itu selesai maka getuk talas siap disajikan.
”Rasanya enak tidak kalah dengan getuk biasanya, apalagi ditambah dengan kopi. Yang jelas kopinya adalah kopi Muria dari Desa Ternadi,” katanya,” ujarnya.
Ia berharap, ke depan bisa membuat inovasi untuk pengembangan getuk talas. Dalam perencanaannya, getuk talas akan ditambah rasa pisang, coklat, dan sebagainya.
Editor: Dani Agus



